The Britains Ark - Adventure In A World Full Of Fantasy | TBA Chapter 2 : pertemuan yang mengejutkan (2)
TBA BAB 2/
Chapter 2 : pertemuan yang mengejutkan
(2)
Dari luar
taman, kak Marie menangis dan berlari menuju dapur saat melihat Rhico dan
Azriel pergi dari gereja ini. Untuk menutup suara tangisnya, ia menghidupkan
kran agar tidak ada yang mendengarnya.
“Kenapa...!
kenapa...! kenapa...! ini salahku! Aku membiarkan adik-adikku pergi dari gereja
ini. Bagaimana mereka hidup nantinya?”
Tanpa
disadari, Rhico menghampirinya dan memukul punggung kak Marie.
duak... duak... duak..., Rhico dan Azriel memukul
punggung kak Marie dengan keras, lalu ia berkata, “Haha...! apa yang perlu
kakak tangisi? Haha...!”
“Aw! Rhico!
Kenapa kamu memukul punggung kakak... eh?! Kenapa kalian...?”
Setelah itu
mereka memeluk kak Marie dengan erat dan hangat sembari berkata, “Kalau kakak
sedih, kami pun juga turut sedih sebelum kepergian kami!”
Fajar telah
datang dari timur untuk memulai aktifitas seperti semula. Untuk sementara,
semua penghuni gereja beraktifitas seperti biasa. Kak Marie yang biasanya masak
sendirian kini sering dibantu oleh kak Jessica, kak Liam pergi keladang bersama
kak Rin, dan ibu Anna menyapu dan membersihkan gereja seperti biasa. Hanya saja
Rhico dan Azriel dipisahkan kamar, karena umur mereka telah 15 tahun.
“Eh?! Kok,
dek Rhico dan dek Azriel dipisahkan kamarnya, bu?” tanya kak Rin.
“Haah...
bukannya dulu kamu dan Liam juga dipisahkan kamarnya saat berumur 15 tahun,
kan? Kalau begitu apa bedanya kalian dengan mereka? Nak Marie saja dulu sering
tidur disamping ibu, dulu saat petir terus menyambar dibukit belakang gereja
ini kak Marie terus ketakutan, hihi...!” canda ibu Anna
Dari
kejauhan, kak Marie pun memiliki ‘firasat buruk’ saat mendengar candaan ibu
Anna.
“Loh, ibu?
Jangan mengungkap masa lalu, deh. Kan, jadinya aku mempunyai firasat buruk,
nih!” setelah mengungkapkan isi hatinya, ia menggenggam tangannya.
Lalu, ibu
Anna menjawabnya sambil tertawa terbahak-bahak,
“Ha? Itu firasat buruk atau perasaan takut, nak Marie? Haha?!” jawab ibu
Anna dengan nada rendah.
“Baiklah,
jika sudah tidak ada yang berbicara lagi, aku akan menyapu halaman belakang
saja.”
Setelah itu
ibu Anna beranjak pergi dari sofanya menuju halaman belakang.
“Hm... nak
Rhico juga nak Azriel, maukah tidak ikut dengan bapak sebentar? Bapak ingin
ditemani sebentar untuk pergi ke balai desa dan hutan, soalnya ‘kan bapak sudah
7 tahun tidak ada disini. Ah, nak Jessica kamu juga ikut bapak, ya!” ajaknya
untuk pergi berkeliling.
“Mhm!!
Lagipula, tugas saya sudah selesai, kok,” jawab kak Jessica dengan santai.
“Oke.
Baiklah. Tapi, Rhico akan pergi berburu kehutan dengan Azriel. Kalau tidak, apa
yang akan dimakan penghuni gereja ini? Tidak mungkin kami hanya mengandalkan
gandum saja!” ujar Rhico dengan nada bingung.
“Ah, tenang
saja. Kita hanya pergi setengah jam saja, kok!” ucap dr. Hisora.
Rhico dan
Azriel akhirnya setuju dan ikut dengan dr. Hisora juga kak Jessica.
“Baiklah
bapak, kalau hanya setengah jam mungkin kami bisa menemani bapak, hehe!!” ujar
Azriel dengan senyum.
Azriel dan
Rhico pun meletakkan peralatannya kembali ke gudang dan mengganti baju mereka
dikamar baru masing-masing. Setelah itu mereka pergi berjalan menuju balai
desa.
Diperjalanan
menuju balai desa, mereka melihat berbagai demonstrasi atau unjuk rasa terhadap
kerajaan menuju kastil gubernur Abigail Van Vomasis di atas bukit.. Dari
spanduk yang mereka bawa itu bertuliskan “KAMI MENGINGINKAN KEBEBASAN HAK UNTUK
BERTANI GANDUM DAN BETERNAK DOMBA TANPA PAJAK YANG TINGGI. KAMI BERTERIMAKASIH
TERHADAP W.U.R.O. YANG MENGANGKAT
BEBAN DIPUNDAK KAMI”
Saat
itu juga terbesit dipikiran Rhico, apa
itu W.U.R.O.? Dirinya ingin bertanya kepada bapak Hisora. Lalu Rhico mulai
berkata,
“Hm..
Bapak! Apa itu W.U.R.O.? Sepertinya
mereka kelompok berbahaya... eh...?!”
Rhico
tidak melanjutkan ucapnya saat terbesit melihat kak Jessica dan Dr. Hisora
mengerenyutkan dahi mereka seperti kesal, aneh bukan? Lalu, dr. Hisora bergumam
yang tidak jelas, Dasar maniak politik.
Mereka sesuka hatinya memainkan dunia ini!, gumamnya.
Dalam
pikirannya, Rhico memikirkan gumamnya dr. Hisora.
Memangnya kenapa sih, sampai
mebuat bapak jadi bergumam aneh? Apa benar kalau W.U.R.O. itu organisasi jahat,
ya? Ah, astaga! Kenapa aku memikirkan hal yang sudah jelas. Tentu saja sisi
jahat di negeri ini adalah para bangsawan tamak itu, hah....” pikirnya
dengan simpel.
Terbesit
karena suara Rhico tadi, dr. Hisora pun menoleh kearah Rhico. “Oh, ya Rhico.
Tadi kamu ingin mengatakan apa?” tanya dr. Hisora.
“Ah,
tidak kok! Oh, ya. W.U.R.O. itu apa
sebenarnya, pak?” tanya Rhico.
“Hm...
W.U.R.O., ya? Hm... W.U.R.O. itu kepanjangan dari ‘World Union Revolution Organization’ dan
disingkat menjadi W.U.R.O. yang kamu
ingin tanyakan ini.” Ujar menjelaskan dari dr. Hisora tentang W.U.R.O.
Lalu,
Rhico bertanya kembali kepada dr. Hisora, “Lalu, apa tujuan dibangunnya
organisasi ini, pak? Siapa dan kapan organisasi ini dibangun?”
“Hei,
Rhico! Kalau mau bertanya, satu per satu, dong! Kembali ke topik utama, kalau
ditanya apa tujuan dibangunnya organisasi ini, yah... katanya sih, untuk
meringankan beban rakyat dengan memproklamirkan perang terhadap kerajaan ini.
Rumor juga beredar katanya pemimpin W.U.R.O.
ini adalah orang yang pernah menjadi budak bangsawan Glazette di provinsi
Zinskovy. Lalu, pertanyaan ketiga tentang kapan dibangunnya organisasi ini sepertinya
aku tidak tahu. Tapi, menurut hipotesa-ku organisasi ini dibangun 3000 tahun
yang lalu, tapi hanya bertahan selama 2000 tahun karena sudah dibubarkan oleh
Maharaja Addam ke- 980 1000 tahun yang
lalu, sih?!” ucap dr. Hisora menjelaskan.
“Wah...
bapak memang tahu segalanya, ya! Hebat!” puji dan kagum Rhico.
Rhico
pun kagum dengan penjelasannya. Tapi, ada yang janggal dalam pikiran Rhico.
Kalau W.U.R.O. sudah dibubarkan 1000
tahun yang lalu, tapi kenapa muncul lagi?
Dr.
Hisora melihat betapa seriusnya Rhico dalam memikirkan jawabannya. Lalu, ia bersorak
dan memukul pundaknya Rhico,
“Betul!!
Kamu betul, nak!! Dugaanku benar. Sepertinya kamu sedang memikirkan tentang
kenapa W.U.R.O. muncul kembali
setelah 1000 tahun sejak pembubaran organisasi itu, haha!!”
Dugaan
dr. Hisora selalu betul, dia memang lelaki yang hebat dan tangguh.
“A-Ah,
bagaimana bapak bisa tahu apa yang aku pikirkan?” tanya Rhico dengan gugup
karena ia kesakitan karena dr. Hisora memukul pundaknya dan kaget dengan
hipotesis-nya yang selalu benar.
“Hoho...
tentu saja!! Aku ini seorang ilmuwan gila yang selalu meneliti hal gila, hehe!
Aku saja selalu disebut-sebut sebagai Reinkarnasi
ilmuwan gila Frankenstain, hehe!”
Dr.
Hisora terlalu memamerkan dirinya hingga ia tidak sadar bahwa ia sudah
ditinggali oleh rombongannya.
“Eh...
m-mereka kemana?! Jangan-jangan... MEREKA MENINGGALKANKU!!”
Dirinya
mnegomel-ngomel ditengah jalan depan kastil gubernur Vomasis. Sedangkan pendemo
hanya terdiam dan tertawa terkeke-keke saat melihat dirinya yang marah-marah
seperti orang gila, haha!
Setelah
itu mereka pergi kebalai desa. Tetapi, sebelum itu dr. Hisora ingin kembali kerumah
lamanya terlebih dahulu. Tapi, rumah dr. Hisora sudah diambil alih 3 tahun
silam oleh gubernur Abigail untuk dijadikan penjara dan kantor pajak. Kenapa
begitu? Karena dr. Hisora termasuk salah satu orang terkaya di desa ini dan
pastinya rumahnya hampir sebesar kastil gubernur. Tapi, semenjak kepergian dr.
Hisora rumah itu diambil alih oleh gubernur dengan alasan bahwa dr. Hisora
sudah dihabisi dihutan saat ia sedang mempelajari tanaman herbal.
Azriel
dengan ragu-ragu ingin memberi tahu dr. Hisora. Tapi, kakak Jessica mengetahui
terlebih dahulu dan berbisik ke Azriel,
“Ada
apa, dek? Kok, kamu cemberut, sih?! Kalau ada masalah ayo ceritakan dengan
kakak, oke!”
Azriel
dengan ragu-ragu berbisik ke telinga kak Jessica,
“Hmm...
Bagaimana, ya kak? Hm... rumahnya dr. Hisora... hm... sudah direbut tuan gubernur 3 tahun yang lalu....” Azriel berbisik dengan ragu-ragu hingga ucapannya
terpotong-potong.
Lalu,
Rhico juga berbisik ke telinga kak Jessica untuk melanjutkan ucapan Azriel,
“...lalu, selama 4 tahun terakhir, bu Anna selalu menjaga rumah dr. Hisora
hingga dia diancam akan dibakar hidup-hidup dan diarak ke penjuru desa ini oleh
gubernur Abigail!” lanjutnya dengan gugup.
Kak
Jessica tidak terlalu paham dengan penjelasan Rhico dan Azriel. Jadi, ia hanya
terdiam saat mendengar permasalahan ini.
Sudah
7 tahun lamanya dr. Hisora pergi untuk ekspedisinya mengelilingi Britannia ini,
hingga generasi zamannya pun sudah banyak yang berubah. Hanya golongan tua yang
masih mengingat jasa dan kebaikan dr. Hisora selama ini. Golongan tua sudah banyak yang kadaluwarsa dari lemarinya, sehingga
golongan muda yang merupakan produk baru menempati lemari bekas golongan tua.
Mungkin, ini adalah peribahasa yang tepat untuk keadaan desa saat ini.
Setelah
itu, mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju balai desa. Tapi, sebelum itu
mereka harus melawati 3 gerbang utama untuk memasuki desa Longsben terlebih
dahulu.
Awalnya
dr. Hisora merasa bahagia dan bernostalgia akan pemandangan desa kecil yang
makmur. Tapi, ia terkejut saat patung Gargoyle
yang menjadi ikon desa ini sudah hilang dari tempatnya.
“Akhirnya
kita memasuki gerbang pertama, eh...? kemana perginya patung Gargoyle disamping gerbang pertama ini?”
tanya dr. Hisora dengan bingung.
Kak
Jessica penasaran dan bertanya-tanya, “Kalau begitu, kenapa sudah tidak berada
disini lagi? Lalu, kak Jessica menunjukan jarinya ke petakan tanah yang agak
terbenam didekat gerbang itu. “Lihat!
Disana ada jejak tanah yang petak didekat gerbang ini. Apakah itu tempat patung
tersebut berada?” tanya kak Jessica.
Dengan
ragu-ragu dr. Hisora mengangguk kepala, “Hm... mungkin benar, tapi aku sudah
agak lupa. Yah... lagipula sudah 7 tahun aku tidak kembali ke desa ini, jadinya
aku lupa, hehe!” jawab dr.hisora dengan ragu.
“Oh,
patung itu sudah hancur karena topan 6 bulan yang lalu, makanya masih ada jejak petak patung
itu. Lagipula patung itu sudah berumur puluhan tahun, tentunya ada jejak
dudukan patung itu, kak!” ujar Rhico ke kak Jessica.
Lalu, mereka melanjutkan perjalan
meraka ke gerbang kedua. Tanpa mereka sadari, sebuah makhluk liar mengikuti mereka
dengan aura membunuh yang kuat sejak memasuki gerbang pertama.
Untuk
menuju ke gerbang kedua membutuhkan waktu selama 30 menit. Karena perjalanan
yang masih jauh, mereka mencari sebuah kereta kuda untuk menuju desa. Kebetulan
sebuah kereta kuda milik petani setempat lewat untuk menjual sebagian hasil
ladangnya kedesa.
“Hei, lihat! Disana ada kereta kuda. Bagaimana
kalau kita menumpang kedesa bersama-sama?” ujar dr. Hisora.
“Betul!!
Perjalanan ini masih panjang. Ayo kita meminta bantuan ke kusir itu!” jawab kak
Jessica.
Mereka
berlari kearah kereta kuda itu dan berteriak, “Hei, Tunggu kami!!” Teriak Rhico
dan Azriel.
Akhirnya
sang kusir mendengar teriakan mereka dan memutar keretanya ke tempat mereka,
“Baiklah! Baiklah! Aku akan ketempat kalian!” teriak kusir itu.
Sang
kusir memperhatikan semua orang yang naik kekeretanya, terutama dr. Hisora.
“Oke,
naiklah kalian! Eh, tunggu sebentar...! apakah kita pernah bertemu, pak?” tanya
kusir itu kepada dr. Hisora.
“Hm...
enggak, tuh. Aku baru saja kembali ke desa ini setelah 7 tahun. Dan sekarang
kami akan pergi kedesa untuk pulang kerumahku,” Jawab dr. Hisora dengan nada
lantang.
Sang
kusir bahagia dan tertawa saat mendengar jawaban dr. Hisora.
“Ini
bapak Hisora, kan? Sudah lama sekali kita tidak bertemu. Haha...!” ujar sang
kusir tersebut dengan kaget.
Bapak
Hisora menganggukkan kepalanya, “Memangnya kita pernah ketemu, nak?” tanya dr. Hisora karena penasaran.
“Eh...?
bapak tidak ingat dengan diriku? Ini aku, loh, ‘Russian si pemanjat pagar’ ” ujar
sang kusir itu dengan agak sedih.
Dr.
Hisora terkejut sekaligus senang, hingga ia
berbicara dengan gagap.
“K-Kamu,
nak Russian, ya?” Dr. Hisora terbesit saat melihat wajahnya Russian berubah
total. “Astaga! Wajahmu sekarang kenapa berkumis dan berjenggot? Padahal, dulu kau
setampan ayahmu dan manis seperti ibumu, hehe...!” candanya dengan
terbahak-bahak.
“Kenapa
kamu disini? Dulu kamu sering bermain dengan Liam, Rin, dan Marie, 'kan?” Tanya dr.
Hisora.
Lalu,
Azriel memotong, “Eh...? Memangnya kak Russian kenal dengan kak Liam, Rin, dan
Anna?” tanya Azriel dan Rhico.
“Pastinya!”
kak Russian merasa kenal dengan Rhico dan Azriel seperti saudara. “Oh, ya, apa
kalian Lunarhico dan Azriel? Kalau itu benar, berarti umur kalian sudah 15
tahunan, ya?” lanjutnya.
“Loh,
kayaknya kita sudah pernah bertemu, ya? Walupun... kami sudah agak lupa,
ahaha,” ujarnya dengan kebingungan.
“Pastinya!
Dulu sebelum kakak pindah rumah, kakak sering menggendong kalian sampai berumur
2 tahun. Rhico sukanya bermain dihutan belakang gereja, lalu Azriel yang
sukanya mencoret dinding dapur hingga kakak terkena masalah dengan bu Anna.
Setelah itu kakak pindah, deh!” Jawab
kak Russian dengan tertawa.
Rhico
dan Azriel tercengang karena kak Russian sangat detail dalam menerangkan,
“Waah... kakak benaran kenal dengan seluruh penghuni gereja, ya?”
“Hoho...
tentu saja! Dari kecil Liam, Rin, Anna, bahkan kalian kakak yang mengurusi
kalian selagi bu Anna bekerja dengan ibu dan ayahnya kakak, hehe!” jawab kak
Russia dengan nada pamer.
“Oh,
ya!! Selama 7 tahun ini, dr. Hisora pergi kemana saja? Kok, tidak ada kabar,
sih!” tanya kak Russian dengan kesal.
Suasana
di kereta ini menjadi mencekam, “Haah... sepertinya kalian bisa menjaga rahasia
ini,” ujar dr. Hisora sembari
mengerutkan dahinya.
Mulai
dari kak Russian, kak Jessica, bahkan kami pun merasakan aura cekaman ini.
“Selama
ini awalnya aku hanya meneliti tentang obat-obatan herbal. Dari menemukan
tanaman baru, buku-buku baru, dll. Namun, suatu hari aku menemukan buku tua yang
berasal dari nageri kuno bernama Taiyuan di toko antik yang berjudul ‘PENYARINGAN DARAH DARI SISTEM
MAKHLUK HIDUP.’ buku ini
berisi tentang berbagai macam pengobatan dari segala penyakit. Bahkan buku ini
juga menjelaskan makhluk hidup yang bisa dijadikan obat, salah satunya yaitu
ras Jiāngshī (殭屍).Mereka adalah kelompok turunan dari
ras iblis (惡魔)sang penduduk kehidupan bawah.
Rhico
mengangkat tangan, lalu ia bertanya. “Memangnya apa perbedaan antara Jiāngshī dan iblis, dr. Hiso–“
Tiba-tiba
muncul seekor makhluk tak dikenal dengan wujud aneh yang keluar dari
semak-semak. Makhluk itu menerkam kaki kuda di kereta itu. Lalu, kuda itu
meringkik dengan suara yang kesakitan.
Kak
Russian dan lainnya berhamburan keluar dari kereta itu. Semuanya berlari untuk
menjauhi monster itu, kecuali dr. Hisora.
“Hoi,
pak tua (dr. Hisora) apa yang kau lakukan?! Berlarilah dari situ!” teriak kak
Russian yang histeris.
Walaupun sudah
diperingati, dr. Hisora masih juga berdiri ditengah monster itu seakan-akan
menunggu kesempatan dalam kesempitan. Monster itu memiliki tubuh yang lentur
dan elastis, bahkan mulutnya saja sudah melebar dan tingginya sesuai dengan dr.
Hisora. Lalu, suara tenggerokan monster itu , glek... glek..., membuat
semuanya menangis dengan keras.
“Tidak...!! kenapa?! Kenapa?! Seharusnya kami tidak meninggalkanmu!” semuanya menangis dengan nada penyesalan.
Entah mukjizat
atau keajaiban, monster itu memuntahkan dr. Hisora. Tubuhnya yang basah kuyup
karena lendir monster itu. Tapi, malah membuat mulutnya menyeringai misterius.
“Mulutnya
komat-kamit membaca sesuatu, “Bersihkan!
Sucikan! Berikan kemurnian kepada jiwa yang tidak berdosa!” ucapnya dengan
nada memohon kepada sesuatu yang tidak bisa kami lihat.
Seketika tubuh
monster itu hancur berkeping-keping hingga menjadi abu. Dari abu tersebut
muncul kuda milik kak Russian yang meringkik kesenangan.
“Syukurlah
kukira kalian berdua sudah mati!” ucap kak Russian sambil menghela napas kepada
dr. Hisora dan kudanya.
“Oh, ya
Rhico! Tadi kamu ingin bertanya tentang perbedaan antara Jiāngshī
dan iblis, ‘kan?” ujar dr. Hisora sambil senyum.
“A-Ah, iya
ya? M-Memangnnya apa perbedaannya, pak?” tanya Rhico dengan gugup.
Lalu, dr. Hisora
duduk ke bawah naungan pohon karena ia kelelahan. Setelah itu ia mulai
menceritakan hal-hal lain dengan detail seputar Jiāngshī.
“Hm..
dimulai darimana, ya? Ah! Oke, perbedaan Jiāngshī dan iblis adalah kalau iblis adalah
penduduk dunia bawah, sedangkan Jiāngshī
adalah sebuah arwah iblis yang bergentayangan dan hidup ditubuh makhluk lain. Jiāngshī
lebih nyaman jika disebut ‘Parasit’,” Ujar penjelasan dr. Hisora.
Rhico dan
yang mendengarkan pun ikut terkejut, bahkan kak Russian sendiri tubuhnya
gemetaran, “J-Jadi, goblin, peri, setan, dan iblis itu nyata?” tanya kak Russian
yang gemetaran dan shock karena mereka telah diambang kematian saat itu.
Dr. Hisora
mengambil rokok dikantung kemejanya. Ia menghembuskan asap rokok dan asapnya
mengelilingi kami. Disaat hembusan asap rokok yang keempat, ia baru menjawab pertannyaan
kak Russian.
“Betul. Tapi, aku belum pernah melihat setan, mungkin mereka itu nyata atau tidak?! Dan selebihnya seperti goblin, peri, dan iblis itu nyata,” ucapnya sambil merokok.
Walaupun semuanya
ingin marah dengan dr. Hisora karena nada remehnya, tapi tenaga mereka sudah
habis dan mereka pun melanjutkan perjalanan menuju gerbang ketiga untuk melakukan
pemeriksaan identitas dengan para pengawal gerbang ketiga.
Mereka
akhirnya melanjutkan perjalanan menuju gerbang ketiga. Kak Russian, Rhico dan
Azriel masih shock karena kejadian mengerikan ini. Tapi, ada satu hal yang
ganjil dan aneh untuk dipikirkan. Kenapa kak Jessica wajahnya hanya tenang
seperti biasa?
Hal itu
membuat kak Russian penasaran. Lalu, ia menanyakan suatu hal dengan kak
Jessica, “Hei, lady Jessica! Kami semua shock karena kejadian diarea gerbang
kedua. Tapi, kenapa engkau tetap tenang seperti biasa?” tanyanya karena
penasaran.
“Oh, tentu
saja. Dr. Hisora selalu melakukan ini selama bertahun-tahun. Awalnya aku juga
shock seperti kalian. Tapi, pada akhirnya aku mulai terbiasa dengan perjalanan
dr. Hisora ini, hihi!” jawabnya.
Ooh, dari dulu rupanya, ya, pikir
mereka.
Tak terasa
mereka telah datang ke gerbang ketiga, saatnya pemeriksaan identitas. Para
pengawal datang untuk mengiringi kereta mereka menuju tempat pemeriksaan dengan
hati-hati.
“Tunjukkan
lembaran identitas kalian!” ucap tegas pengawal itu.
Kak Russian
membawa lembaran identitasnya. Tapi, dr. Hisora, Rhico juga Azriel lupa membawa
lembaran identitasnya. Rhico dan Azriel mulai panik.
“Astaga,
kita lupa membawa lembaran identitas kita! Habislah kita jika dikeroyok para
pengawal nanti!!” ujar panik Rhico.
Dr. Hisora
dengan tenang tetap maju ke depan gerbang tersebut sambil memegang tas yang ia
bawa, “Hei pak penjaga! Anak-anak dan wanita ini membawa lembaran identitas
mereka.”
“Tunggu
dulu, pak! Tunjukkan identitasmu,” ujar petugas itu.
“Oh
tunggulah sebentar.” lalu, dr. Hisora mencari sesuatu di tasnya. “Ah, ini dia!”
jawab dr. Hisora.
Dikertas itu
tertulis bahwa dr. Hisora adalah salah satu keturunan bangsawan Britannia,
[TERTANDA, HISORA VAN NOBLETON PUTRA PERTAMA ADIPATI CHARLES VAN NOBLETON]
Saat penjaga
itu membacanya, penjaga itu tidak percaya dan memanggil pasukannya untuk
menangkap dr. Hisora untuk dibakar dibalai desa karena diduga memalsukan
identitasnya.
“Oh, tuhan!
Kenapa dr. Hisora harus terkena masalah setelah lama pergi?
Dr.
Hisora melawan mereka. Para penjaga menghunuskan pedang kearah dr. Hisora.
Terlihat ada 3 pengawal yang menghunuskan pedang kearahnya. Ketiga pengawal itupun
menyerang bergiliran.
Anggaplah
dr. Hisora sebagai ‘Bapa’ dan pengawal itu sebagai ‘Penyerang A, B, dan C’. Penyerang
A menyerang dr. Hisora dibagian pundak kanannya. Tetapi, dr. Hisora menghindar ke
serong kanan.
Disaat
dr. Hisora merasa lebih menguasai pertarungan ini, tanpa disadari penyerang B
berhasil menyergap dirinya. Penyerang C berhasil melumpuhkan kaki bapa untuk
sementara. Dan akhirnya penyerang A dan C berhasil menikam paha dan pundaknya.
Trik
ini sangat sederhana. Penyerang A memulai menghunuskan pedangnya untuk memanipulasi
bapa agar penyerang B dan C bisa pergi kearah belakang bapa. Selagi menunggu
momen, penyerang A memaksa mundur bapa hingga dirinya terperangkap diketiaknya.
Saat itu penyerang C bersiap siaga jika bapa melakukan perlawanan diri. Saat
bapa benar-benar melakukan perlawanan, penyerang C melumpuhkan kaki bapa untuk
sementara. Setelah itu penyerang A berhasil menikam pahanya, dan penyerang C
berhasil menikam pundaknya.
Rhico
dan yang lainnya berteriak dan menangis sejadi-jadinya, hingga terdengar oleh
penduduk desa yang sedang beraktifitas di dalam gerbang.
Tidak
ada yang bisa dilakukan para penduduk, kecuali hanya menyaksikan adegan berdarah
tersebut.
Setelah kejadian itu, Rhico, Azriel, kak Jessica, dan juga kak Russian dianggap sebagai kaki tangan penyusup. Mereka semua dibawa masuk ke penjara yang merupakan rumah milik dr. Hisora yang direbut gubernur Abigail Van Vomasis.
TBA Bab 2 : Hari ini kami mendengar cerita perjalanan dr. Hisora selama 7 tahun yang melaksanakan tugas suci sebagai seorang "Penyihir" yang bertugas menghancurkan para Jiāngshī (僵尸) yang selalu menyerang umat manusia.
BalasHapus