The Britains Ark - Adventure In A World Full Of Fantasy | TBA Chapter 2 : pertemuan yang mengejutkan (2)


 

TBA BAB 2/ Chapter 2 : pertemuan yang mengejutkan (2)

 

Dari luar taman, kak Marie menangis dan berlari menuju dapur saat melihat Rhico dan Azriel pergi dari gereja ini. Untuk menutup suara tangisnya, ia menghidupkan kran agar tidak ada yang mendengarnya.

“Kenapa...! kenapa...! kenapa...! ini salahku! Aku membiarkan adik-adikku pergi dari gereja ini. Bagaimana mereka hidup nantinya?”

Tanpa disadari, Rhico menghampirinya dan memukul punggung kak Marie.

duak... duak... duak..., Rhico dan Azriel memukul punggung kak Marie dengan keras, lalu ia berkata, “Haha...! apa yang perlu kakak tangisi? Haha...!”

“Aw! Rhico! Kenapa kamu memukul punggung kakak... eh?! Kenapa kalian...?”

Setelah itu mereka memeluk kak Marie dengan erat dan hangat sembari berkata, “Kalau kakak sedih, kami pun juga turut sedih sebelum kepergian kami!”

Fajar telah datang dari timur untuk memulai aktifitas seperti semula. Untuk sementara, semua penghuni gereja beraktifitas seperti biasa. Kak Marie yang biasanya masak sendirian kini sering dibantu oleh kak Jessica, kak Liam pergi keladang bersama kak Rin, dan ibu Anna menyapu dan membersihkan gereja seperti biasa. Hanya saja Rhico dan Azriel dipisahkan kamar, karena umur mereka telah 15 tahun.

“Eh?! Kok, dek Rhico dan dek Azriel dipisahkan kamarnya, bu?” tanya kak Rin.

“Haah... bukannya dulu kamu dan Liam juga dipisahkan kamarnya saat berumur 15 tahun, kan? Kalau begitu apa bedanya kalian dengan mereka? Nak Marie saja dulu sering tidur disamping ibu, dulu saat petir terus menyambar dibukit belakang gereja ini kak Marie terus ketakutan, hihi...!” canda ibu Anna

Dari kejauhan, kak Marie pun memiliki ‘firasat buruk’ saat mendengar candaan ibu Anna.

“Loh, ibu? Jangan mengungkap masa lalu, deh. Kan, jadinya aku mempunyai firasat buruk, nih!” setelah mengungkapkan isi hatinya, ia menggenggam tangannya.

Lalu, ibu Anna menjawabnya sambil tertawa terbahak-bahak,  “Ha? Itu firasat buruk atau perasaan takut, nak Marie? Haha?!” jawab ibu Anna dengan nada rendah.

“Baiklah, jika sudah tidak ada yang berbicara lagi, aku akan menyapu halaman belakang saja.”

Setelah itu ibu Anna beranjak pergi dari sofanya menuju halaman belakang.

“Hm... nak Rhico juga nak Azriel, maukah tidak ikut dengan bapak sebentar? Bapak ingin ditemani sebentar untuk pergi ke balai desa dan hutan, soalnya ‘kan bapak sudah 7 tahun tidak ada disini. Ah, nak Jessica kamu juga ikut bapak, ya!” ajaknya untuk pergi berkeliling.

“Mhm!! Lagipula, tugas saya sudah selesai, kok,” jawab kak Jessica dengan santai.

“Oke. Baiklah. Tapi, Rhico akan pergi berburu kehutan dengan Azriel. Kalau tidak, apa yang akan dimakan penghuni gereja ini? Tidak mungkin kami hanya mengandalkan gandum saja!” ujar Rhico dengan nada bingung.

“Ah, tenang saja. Kita hanya pergi setengah jam saja, kok!” ucap dr. Hisora.

Rhico dan Azriel akhirnya setuju dan ikut dengan dr. Hisora juga kak Jessica.

“Baiklah bapak, kalau hanya setengah jam mungkin kami bisa menemani bapak, hehe!!” ujar Azriel dengan senyum.

Azriel dan Rhico pun meletakkan peralatannya kembali ke gudang dan mengganti baju mereka dikamar baru masing-masing. Setelah itu mereka pergi berjalan menuju balai desa.

Diperjalanan menuju balai desa, mereka melihat berbagai demonstrasi atau unjuk rasa terhadap kerajaan menuju kastil gubernur Abigail Van Vomasis di atas bukit.. Dari spanduk yang mereka bawa itu bertuliskan “KAMI MENGINGINKAN KEBEBASAN HAK UNTUK BERTANI GANDUM DAN BETERNAK DOMBA TANPA PAJAK YANG TINGGI. KAMI BERTERIMAKASIH TERHADAP W.U.R.O. YANG MENGANGKAT BEBAN DIPUNDAK KAMI”

Saat itu juga terbesit dipikiran Rhico, apa itu W.U.R.O.? Dirinya ingin bertanya kepada bapak Hisora. Lalu Rhico mulai berkata,

“Hm.. Bapak! Apa itu W.U.R.O.? Sepertinya mereka kelompok berbahaya... eh...?!”

Rhico tidak melanjutkan ucapnya saat terbesit melihat kak Jessica dan Dr. Hisora mengerenyutkan dahi mereka seperti kesal, aneh bukan? Lalu, dr. Hisora bergumam yang tidak jelas, Dasar maniak politik. Mereka sesuka hatinya memainkan dunia ini!, gumamnya.

Dalam pikirannya, Rhico memikirkan gumamnya dr. Hisora.

Memangnya kenapa sih, sampai mebuat bapak jadi bergumam aneh? Apa benar kalau W.U.R.O. itu organisasi jahat, ya? Ah, astaga! Kenapa aku memikirkan hal yang sudah jelas. Tentu saja sisi jahat di negeri ini adalah para bangsawan tamak itu, hah....” pikirnya dengan simpel.

Terbesit karena suara Rhico tadi, dr. Hisora pun menoleh kearah Rhico. “Oh, ya Rhico. Tadi kamu ingin mengatakan apa?” tanya dr. Hisora.

“Ah, tidak kok! Oh, ya. W.U.R.O. itu apa sebenarnya, pak?” tanya Rhico.

“Hm... W.U.R.O., ya? Hm... W.U.R.O. itu kepanjangan dari ‘World Union Revolution Organization’ dan disingkat menjadi W.U.R.O. yang kamu ingin tanyakan ini.” Ujar menjelaskan dari dr. Hisora tentang W.U.R.O.

Lalu, Rhico bertanya kembali kepada dr. Hisora, “Lalu, apa tujuan dibangunnya organisasi ini, pak? Siapa dan kapan organisasi ini dibangun?”

“Hei, Rhico! Kalau mau bertanya, satu per satu, dong! Kembali ke topik utama, kalau ditanya apa tujuan dibangunnya organisasi ini, yah... katanya sih, untuk meringankan beban rakyat dengan memproklamirkan perang terhadap kerajaan ini. Rumor juga beredar katanya pemimpin W.U.R.O. ini adalah orang yang pernah menjadi budak bangsawan Glazette di provinsi Zinskovy. Lalu, pertanyaan ketiga tentang kapan dibangunnya organisasi ini sepertinya aku tidak tahu. Tapi, menurut hipotesa-ku organisasi ini dibangun 3000 tahun yang lalu, tapi hanya bertahan selama 2000 tahun karena sudah dibubarkan oleh Maharaja Addam ke- 980  1000 tahun yang lalu, sih?!” ucap dr. Hisora menjelaskan.

“Wah... bapak memang tahu segalanya, ya! Hebat!” puji dan kagum Rhico.

Rhico pun kagum dengan penjelasannya. Tapi, ada yang janggal dalam pikiran Rhico. Kalau W.U.R.O. sudah dibubarkan 1000 tahun yang lalu, tapi kenapa muncul lagi?

Dr. Hisora melihat betapa seriusnya Rhico dalam memikirkan jawabannya. Lalu, ia bersorak dan memukul pundaknya Rhico,

“Betul!! Kamu betul, nak!! Dugaanku benar. Sepertinya kamu sedang memikirkan tentang kenapa W.U.R.O. muncul kembali setelah 1000 tahun sejak pembubaran organisasi itu, haha!!”

Dugaan dr. Hisora selalu betul, dia memang lelaki yang hebat dan tangguh.

“A-Ah, bagaimana bapak bisa tahu apa yang aku pikirkan?” tanya Rhico dengan gugup karena ia kesakitan karena dr. Hisora memukul pundaknya dan kaget dengan hipotesis-nya yang selalu benar.

“Hoho... tentu saja!! Aku ini seorang ilmuwan gila yang selalu meneliti hal gila, hehe! Aku saja selalu disebut-sebut sebagai Reinkarnasi ilmuwan gila Frankenstain, hehe!”

Dr. Hisora terlalu memamerkan dirinya hingga ia tidak sadar bahwa ia sudah ditinggali oleh rombongannya.

“Eh... m-mereka kemana?! Jangan-jangan... MEREKA MENINGGALKANKU!!”

Dirinya mnegomel-ngomel ditengah jalan depan kastil gubernur Vomasis. Sedangkan pendemo hanya terdiam dan tertawa terkeke-keke saat melihat dirinya yang marah-marah seperti orang gila, haha!

Setelah itu mereka pergi kebalai desa. Tetapi, sebelum itu dr. Hisora ingin kembali kerumah lamanya terlebih dahulu. Tapi, rumah dr. Hisora sudah diambil alih 3 tahun silam oleh gubernur Abigail untuk dijadikan penjara dan kantor pajak. Kenapa begitu? Karena dr. Hisora termasuk salah satu orang terkaya di desa ini dan pastinya rumahnya hampir sebesar kastil gubernur. Tapi, semenjak kepergian dr. Hisora rumah itu diambil alih oleh gubernur dengan alasan bahwa dr. Hisora sudah dihabisi dihutan saat ia sedang mempelajari tanaman herbal.

Azriel dengan ragu-ragu ingin memberi tahu dr. Hisora. Tapi, kakak Jessica mengetahui terlebih dahulu dan berbisik ke Azriel,

“Ada apa, dek? Kok, kamu cemberut, sih?! Kalau ada masalah ayo ceritakan dengan kakak, oke!”

Azriel dengan ragu-ragu berbisik ke telinga kak Jessica,

“Hmm... Bagaimana, ya kak? Hm... rumahnya dr. Hisora... hm... sudah  direbut tuan gubernur 3 tahun yang lalu....”  Azriel berbisik  dengan ragu-ragu hingga ucapannya terpotong-potong.

Lalu, Rhico juga berbisik ke telinga kak Jessica untuk melanjutkan ucapan Azriel, “...lalu, selama 4 tahun terakhir, bu Anna selalu menjaga rumah dr. Hisora hingga dia diancam akan dibakar hidup-hidup dan diarak ke penjuru desa ini oleh gubernur Abigail!” lanjutnya dengan gugup.

Kak Jessica tidak terlalu paham dengan penjelasan Rhico dan Azriel. Jadi, ia hanya terdiam saat mendengar permasalahan ini.

Sudah 7 tahun lamanya dr. Hisora pergi untuk ekspedisinya mengelilingi Britannia ini, hingga generasi zamannya pun sudah banyak yang berubah. Hanya golongan tua yang masih mengingat jasa dan kebaikan dr. Hisora selama ini. Golongan tua sudah banyak yang kadaluwarsa dari lemarinya, sehingga golongan muda yang merupakan produk baru menempati lemari bekas golongan tua. Mungkin, ini adalah peribahasa yang tepat untuk keadaan desa saat ini.

Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju balai desa. Tapi, sebelum itu mereka harus melawati 3 gerbang utama untuk memasuki desa Longsben terlebih dahulu.

Awalnya dr. Hisora merasa bahagia dan bernostalgia akan pemandangan desa kecil yang makmur. Tapi, ia terkejut saat patung Gargoyle yang menjadi ikon desa ini sudah hilang dari tempatnya.

“Akhirnya kita memasuki gerbang pertama, eh...? kemana perginya patung Gargoyle disamping gerbang pertama ini?” tanya dr. Hisora dengan bingung.

Kak Jessica penasaran dan bertanya-tanya, “Kalau begitu, kenapa sudah tidak berada disini lagi? Lalu, kak Jessica menunjukan jarinya ke petakan tanah yang agak terbenam didekat gerbang itu.  “Lihat! Disana ada jejak tanah yang petak didekat gerbang ini. Apakah itu tempat patung tersebut berada?” tanya kak Jessica.

Dengan ragu-ragu dr. Hisora mengangguk kepala, “Hm... mungkin benar, tapi aku sudah agak lupa. Yah... lagipula sudah 7 tahun aku tidak kembali ke desa ini, jadinya aku lupa, hehe!” jawab dr.hisora dengan ragu.

“Oh, patung itu sudah hancur karena topan 6 bulan yang lalu, makanya masih ada jejak petak patung itu. Lagipula patung itu sudah berumur puluhan tahun, tentunya ada jejak dudukan patung itu, kak!” ujar Rhico ke kak Jessica.

Lalu, mereka melanjutkan perjalan meraka ke gerbang kedua. Tanpa mereka sadari, sebuah makhluk liar mengikuti mereka dengan aura membunuh yang kuat sejak memasuki gerbang pertama.

 

Untuk menuju ke gerbang kedua membutuhkan waktu selama 30 menit. Karena perjalanan yang masih jauh, mereka mencari sebuah kereta kuda untuk menuju desa. Kebetulan sebuah kereta kuda milik petani setempat lewat untuk menjual sebagian hasil ladangnya kedesa.

 “Hei, lihat! Disana ada kereta kuda. Bagaimana kalau kita menumpang kedesa bersama-sama?” ujar dr. Hisora.

“Betul!! Perjalanan ini masih panjang. Ayo kita meminta bantuan ke kusir itu!” jawab kak Jessica.

Mereka berlari kearah kereta kuda itu dan berteriak, “Hei, Tunggu kami!!” Teriak Rhico dan Azriel.

Akhirnya sang kusir mendengar teriakan mereka dan memutar keretanya ke tempat mereka, “Baiklah! Baiklah! Aku akan ketempat kalian!” teriak kusir itu.

Sang kusir memperhatikan semua orang yang naik kekeretanya, terutama dr. Hisora.

“Oke, naiklah kalian! Eh, tunggu sebentar...! apakah kita pernah bertemu, pak?” tanya kusir itu kepada dr. Hisora.

“Hm... enggak, tuh. Aku baru saja kembali ke desa ini setelah 7 tahun. Dan sekarang kami akan pergi kedesa untuk pulang kerumahku,” Jawab dr. Hisora dengan nada lantang.

Sang kusir bahagia dan tertawa saat mendengar jawaban dr. Hisora.

“Ini bapak Hisora, kan? Sudah lama sekali kita tidak bertemu. Haha...!” ujar sang kusir tersebut dengan kaget.

Bapak Hisora menganggukkan kepalanya, “Memangnya kita pernah ketemu, nak?”  tanya dr. Hisora karena penasaran.

“Eh...? bapak tidak ingat dengan diriku? Ini aku, loh, ‘Russian si pemanjat pagar’ ” ujar sang kusir itu dengan agak sedih.

Dr. Hisora terkejut sekaligus senang, hingga ia  berbicara dengan gagap.

“K-Kamu, nak Russian, ya?” Dr. Hisora terbesit saat melihat wajahnya Russian berubah total. “Astaga! Wajahmu sekarang kenapa berkumis dan berjenggot? Padahal, dulu kau setampan ayahmu dan manis seperti ibumu, hehe...!” candanya dengan terbahak-bahak.

“Kenapa kamu disini? Dulu kamu sering bermain dengan Liam, Rin, dan Marie, 'kan?” Tanya dr. Hisora.

Lalu, Azriel memotong, “Eh...? Memangnya kak Russian kenal dengan kak Liam, Rin, dan Anna?” tanya Azriel dan Rhico.

“Pastinya!” kak Russian merasa kenal dengan Rhico dan Azriel seperti saudara. “Oh, ya, apa kalian Lunarhico dan Azriel? Kalau itu benar, berarti umur kalian sudah 15 tahunan, ya?” lanjutnya.

“Loh, kayaknya kita sudah pernah bertemu, ya? Walupun... kami sudah agak lupa, ahaha,” ujarnya dengan kebingungan.

“Pastinya! Dulu sebelum kakak pindah rumah, kakak sering menggendong kalian sampai berumur 2 tahun. Rhico sukanya bermain dihutan belakang gereja, lalu Azriel yang sukanya mencoret dinding dapur hingga kakak terkena masalah dengan bu Anna. Setelah itu kakak pindah, deh!”  Jawab kak Russian dengan tertawa.

Rhico dan Azriel tercengang karena kak Russian sangat detail dalam menerangkan, “Waah... kakak benaran kenal dengan seluruh penghuni gereja, ya?”

“Hoho... tentu saja! Dari kecil Liam, Rin, Anna, bahkan kalian kakak yang mengurusi kalian selagi bu Anna bekerja dengan ibu dan ayahnya kakak, hehe!” jawab kak Russia dengan nada pamer.

“Oh, ya!! Selama 7 tahun ini, dr. Hisora pergi kemana saja? Kok, tidak ada kabar, sih!” tanya kak Russian dengan kesal.

Suasana di kereta ini menjadi mencekam, “Haah... sepertinya kalian bisa menjaga rahasia ini,” ujar dr. Hisora sembari mengerutkan dahinya.

Mulai dari kak Russian, kak Jessica, bahkan kami pun merasakan aura cekaman ini.

“Selama ini awalnya aku hanya meneliti tentang obat-obatan herbal. Dari menemukan tanaman baru, buku-buku baru, dll. Namun, suatu hari aku menemukan buku tua yang berasal dari nageri kuno bernama Taiyuan di toko antik yang berjudul ‘PENYARINGAN DARAH DARI SISTEM MAKHLUK HIDUP.’ buku ini berisi tentang berbagai macam pengobatan dari segala penyakit. Bahkan buku ini juga menjelaskan makhluk hidup yang bisa dijadikan obat, salah satunya yaitu ras Jiāngshī (殭屍).Mereka adalah kelompok turunan dari ras iblis (惡魔)sang penduduk kehidupan bawah.

Rhico mengangkat tangan, lalu ia bertanya. “Memangnya apa perbedaan antara Jiāngshī dan iblis, dr. Hiso–“

Tiba-tiba muncul seekor makhluk tak dikenal dengan wujud aneh yang keluar dari semak-semak. Makhluk itu menerkam kaki kuda di kereta itu. Lalu, kuda itu meringkik dengan suara yang kesakitan.

Kak Russian dan lainnya berhamburan keluar dari kereta itu. Semuanya berlari untuk menjauhi monster itu, kecuali dr. Hisora.

“Hoi, pak tua (dr. Hisora) apa yang kau lakukan?! Berlarilah dari situ!” teriak kak Russian yang histeris.

Walaupun sudah diperingati, dr. Hisora masih juga berdiri ditengah monster itu seakan-akan menunggu kesempatan dalam kesempitan. Monster itu memiliki tubuh yang lentur dan elastis, bahkan mulutnya saja sudah melebar dan tingginya sesuai dengan dr. Hisora. Lalu, suara tenggerokan monster itu , glek... glek..., membuat semuanya menangis dengan keras.

“Tidak...!! kenapa?! Kenapa?! Seharusnya kami tidak meninggalkanmu!” semuanya menangis dengan nada penyesalan.
 

Entah mukjizat atau keajaiban, monster itu memuntahkan dr. Hisora. Tubuhnya yang basah kuyup karena lendir monster itu. Tapi, malah membuat mulutnya menyeringai misterius.

“Mulutnya komat-kamit membaca sesuatu, “Bersihkan! Sucikan! Berikan kemurnian kepada jiwa yang tidak berdosa!” ucapnya dengan nada memohon kepada sesuatu yang tidak bisa kami lihat.

Seketika tubuh monster itu hancur berkeping-keping hingga menjadi abu. Dari abu tersebut muncul kuda milik kak Russian yang meringkik kesenangan.

“Syukurlah kukira kalian berdua sudah mati!” ucap kak Russian sambil menghela napas kepada dr. Hisora dan kudanya.

“Oh, ya Rhico! Tadi kamu ingin bertanya tentang perbedaan antara Jiāngshī dan iblis, ‘kan?” ujar dr. Hisora sambil senyum.

“A-Ah, iya ya? M-Memangnnya apa perbedaannya, pak?” tanya Rhico dengan gugup.

 

Lalu, dr. Hisora duduk ke bawah naungan pohon karena ia kelelahan. Setelah itu ia mulai menceritakan hal-hal lain dengan detail seputar Jiāngshī.

“Hm.. dimulai darimana, ya? Ah! Oke, perbedaan Jiāngshī dan iblis adalah kalau iblis adalah penduduk dunia bawah, sedangkan  Jiāngshī adalah sebuah arwah iblis yang bergentayangan dan hidup ditubuh makhluk lain. Jiāngshī lebih nyaman jika disebut ‘Parasit’,” Ujar penjelasan dr. Hisora.

Rhico dan yang mendengarkan pun ikut terkejut, bahkan kak Russian sendiri tubuhnya gemetaran, “J-Jadi, goblin, peri, setan, dan iblis itu nyata?” tanya kak Russian yang gemetaran dan shock karena mereka telah diambang kematian saat itu.

Dr. Hisora mengambil rokok dikantung kemejanya. Ia menghembuskan asap rokok dan asapnya mengelilingi kami. Disaat hembusan asap rokok yang keempat, ia baru menjawab pertannyaan kak Russian.

“Betul. Tapi, aku belum pernah melihat setan, mungkin mereka itu nyata atau tidak?! Dan selebihnya seperti goblin, peri, dan iblis itu nyata,” ucapnya  sambil merokok.

Walaupun semuanya ingin marah dengan dr. Hisora karena nada remehnya, tapi tenaga mereka sudah habis dan mereka pun melanjutkan perjalanan menuju gerbang ketiga untuk melakukan pemeriksaan identitas dengan para pengawal gerbang ketiga.

Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan menuju gerbang ketiga. Kak Russian, Rhico dan Azriel masih shock karena kejadian mengerikan ini. Tapi, ada satu hal yang ganjil dan aneh untuk dipikirkan. Kenapa kak Jessica wajahnya hanya tenang seperti biasa?

Hal itu membuat kak Russian penasaran. Lalu, ia menanyakan suatu hal dengan kak Jessica, “Hei, lady Jessica! Kami semua shock karena kejadian diarea gerbang kedua. Tapi, kenapa engkau tetap tenang seperti biasa?” tanyanya karena penasaran.

“Oh, tentu saja. Dr. Hisora selalu melakukan ini selama bertahun-tahun. Awalnya aku juga shock seperti kalian. Tapi, pada akhirnya aku mulai terbiasa dengan perjalanan dr. Hisora ini, hihi!” jawabnya.

Ooh, dari dulu rupanya, ya, pikir mereka.

Tak terasa mereka telah datang ke gerbang ketiga, saatnya pemeriksaan identitas. Para pengawal datang untuk mengiringi kereta mereka menuju tempat pemeriksaan dengan hati-hati.

“Tunjukkan lembaran identitas kalian!” ucap tegas pengawal itu.

Kak Russian membawa lembaran identitasnya. Tapi, dr. Hisora, Rhico juga Azriel lupa membawa lembaran identitasnya. Rhico dan Azriel mulai panik.

“Astaga, kita lupa membawa lembaran identitas kita! Habislah kita jika dikeroyok para pengawal nanti!!” ujar panik Rhico.

Dr. Hisora dengan tenang tetap maju ke depan gerbang tersebut sambil memegang tas yang ia bawa, “Hei pak penjaga! Anak-anak dan wanita ini membawa lembaran identitas mereka.”

“Tunggu dulu, pak! Tunjukkan identitasmu,” ujar petugas itu.

“Oh tunggulah sebentar.” lalu, dr. Hisora mencari sesuatu di tasnya. “Ah, ini dia!” jawab dr. Hisora.

Dikertas itu tertulis bahwa dr. Hisora adalah salah satu keturunan bangsawan Britannia, [TERTANDA, HISORA VAN NOBLETON PUTRA PERTAMA ADIPATI CHARLES VAN NOBLETON]

Saat penjaga itu membacanya, penjaga itu tidak percaya dan memanggil pasukannya untuk menangkap dr. Hisora untuk dibakar dibalai desa karena diduga memalsukan identitasnya.

“Oh, tuhan! Kenapa dr. Hisora harus terkena masalah setelah lama pergi?

Dr. Hisora melawan mereka. Para penjaga menghunuskan pedang kearah dr. Hisora. Terlihat ada 3 pengawal yang menghunuskan pedang kearahnya. Ketiga pengawal itupun menyerang bergiliran.

Anggaplah dr. Hisora sebagai ‘Bapa’ dan pengawal itu sebagai ‘Penyerang A, B, dan C’. Penyerang A menyerang dr. Hisora dibagian pundak kanannya. Tetapi, dr. Hisora menghindar ke serong kanan.

Disaat dr. Hisora merasa lebih menguasai pertarungan ini, tanpa disadari penyerang B berhasil menyergap dirinya. Penyerang C berhasil melumpuhkan kaki bapa untuk sementara. Dan akhirnya penyerang A dan C berhasil menikam paha dan pundaknya.

Trik ini sangat sederhana. Penyerang A memulai menghunuskan pedangnya untuk memanipulasi bapa agar penyerang B dan C bisa pergi kearah belakang bapa. Selagi menunggu momen, penyerang A memaksa mundur bapa hingga dirinya terperangkap diketiaknya. Saat itu penyerang C bersiap siaga jika bapa melakukan perlawanan diri. Saat bapa benar-benar melakukan perlawanan, penyerang C melumpuhkan kaki bapa untuk sementara. Setelah itu penyerang A berhasil menikam pahanya, dan penyerang C berhasil menikam pundaknya.

Rhico dan yang lainnya berteriak dan menangis sejadi-jadinya, hingga terdengar oleh penduduk desa yang sedang beraktifitas di dalam gerbang.

Tidak ada yang bisa dilakukan para penduduk, kecuali hanya menyaksikan adegan berdarah tersebut.

Setelah kejadian itu, Rhico, Azriel, kak Jessica, dan juga kak Russian dianggap sebagai kaki tangan penyusup. Mereka semua dibawa masuk ke penjara yang merupakan rumah milik dr. Hisora yang direbut gubernur Abigail Van Vomasis.

Komentar

  1. TBA Bab 2 : Hari ini kami mendengar cerita perjalanan dr. Hisora selama 7 tahun yang melaksanakan tugas suci sebagai seorang "Penyihir" yang bertugas menghancurkan para Jiāngshī (僵尸) yang selalu menyerang umat manusia.

    BalasHapus

Posting Komentar